Opportunity

Memanfaatkan Nikel Untuk Mengakselerasi Industri Mobil Listrik

Dengan total hingga 21 Juta ton ore nikel laterit yang terdeposit, Indonesia memegang jawaban untuk kebutuhan pasar mobil listrik.

STAL Technology™

Masa Depan Pengolahan Nikel

Dunia menuntut cara baru untuk memproses mineral. Kami menghadirkannya.

Solusi Pengolahan Nikel Kelas 1 Laterit yang Berkelanjutan

STAL Technology™milik Trinitan Green Energy Metals (TGEM), merupakan terobosan baru dalam bidang pengolahan dan pemurnian nikel berbasis Hidrometalurgi. Teknologi ini mengolah seluruh profil deposit nikel laterit mulai dari lapisan limonit hingga saprolit dengan lebih efektif, efisien, menguntungkan, dan ramah lingkungan.

Modular

Waktu peningkatan produksi yang lebih cepat & cocok untuk profil pertambangan nikel Indonesia.

Fleksibilitas bahan baku

Kemampuan untuk memproses berbagai jenis bahan baku (feedstock).

Zero Waste

100% residu diubah menjadi produk yang bernilai.

Efektif

Recovery nikel dan kobalt hingga 95% (yield)

Efisien

Konsumsi asam yang berkurang secara signifikan dari penggunaan awal.

Ekosistem Closed-Loop

Menciptakan hasil yang berkelanjutan dan sesuai dengan ESG.

 
 

Proses Inovatif STAL
Technology™

Dirancang dan terbukti menghasilkan nikel Kelas 1 berkualitas tinggi, STAL Technology™ memiliki desain modular untuk konstruksi yang efisien dan kapasitas produksi yang lebih cepat, mengakomodasi berbagai kondisi pertambangan di Indonesia.

STAL Technology™ telah diuji dan divalidasi untuk memberikan proses yang paling efektif dan menguntungkan dalam mengolah seluruh profil endapan laterit, mulai dari laterit kadar rendah hingga kadar tinggi.

Nikel MHP (Mixed Hydroxide Precipitate)

Mengolah Sumber Daya Alam Tanpa Dampak Lingkungan


Dengan mengintegrasikan pendekatan Zero Waste TGEM, STAL Technology™ memastikan bahwa tidak ada dampak negatif pada lingkungan dan ekosistem dengan mengubah semua residu menjadi produk bernilai.

Semua pengoperasian telah dioptimalkan untuk mencapai tujuan keberlanjutan, termasuk mengurangi emisi karbon, mengelola limbah dan residu, serta mempromosikan rehabilitasi lingkungan.